Minggu, 14 Juli 2013

Prosedur Resusitasi Jantung Paru (RJP)

LAPORAN PENDAHULUAN
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Oleh :
Sri Nurbaeti

A.    Definisi.
·         Resusitasi jantung paru (RJP) adalah upaya mengembalikan fungsi nafas dan atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu memulihkan kembali kedua-dua fungsi jantung dan paru ke keadaan normal. (http://www.scribd.com/doc/79280894/resusitasi-jantung-paru-anestesi).

·         Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis (http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2012/03/18/kgd-i-resusitasi-jantung-paru-pada-bayi-anak-dan-dewasa/).

·         Resusitasi jantung paru adalah cara untuk memfungsikan kembali jantung dan paru-paru (Wong, 2003).

B.     Tujuan.
·         Mengembalikan fungsi pernafasan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.
·         Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas).
·         Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).

C.    Peralatan.
Tidak menggunakan alat-alat.

D.    Persiapan Pasien.
·         Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
·         Posisi pasien diatur terlentang datar.
·         Baju bagian atas pasien di buka.

E.     Langkah-langkah Tindakan/Prosedur.
1.      Ketika menemukan korban, lakukanlah penilaian dini dengan memeriksa responnya melalui respon suara anda. Panggillah nama korban jika anda mengenalnya atau dengan cara mengguncang-guncang bahu korban (hati-hati bila curiga ada cedera leher dan tulang belakang).
2.      Jika TIDAK ADA RESPON, untuk korban dewasa mintalah pertolongan pertama kali kepada orang disekeliling anda baru lakukan pertolongan. Pada bayi atau anak, lakukan pertolongan terlebih dahulu selama 1 menit baru minta bantuan. Hal ini karena umumnya pada bayi atau anak terjadi karena sebab lain sehingga biasanya pemulihannya lebih cepat.
3.      Pada kondisi tidak respon ini, segera buka jalan nafas, tentukan fungsi pernafasan dengan cara ; lihat, dengar, dan rasakan (LDR) selama 3-5 detik. Jika ada nafas maka pertahankan jalan nafas dan segera lakukan posisi pemulihan atau melakukan pemeriksaan fisik.
4.      Jika TIDAK ADA NAFAS, maka lakukan pemberian NAFAS BUATAN sebanyak 2X.

5.      Kemudian periksa nadi karotis korban 5 - 10 detik, jika ada maka kembali ke no.3. Jika TIDAK ADA NADI, maka baru lakukan tindakan Pijat Jantung Luar atau Resusitasi Jantung Paru dengan jumlah rasio 30 kali kompresi dada : 2 kali tiupan nafas (satu penolong) atau 5 : 1 untuk (dua penolong). Ingat melakukan RJP ini hanya dilakukan ketika nadi tidak ada/tidak teraba.
6.      Jika korban menunjukkan tanda-tanda pulihnya satu atau semua sistem maka tindakan RJP harus segera dihentikan atau hanya diarah ke sistem yang belum pulih saja. Biasanya yang paling lambat pulih adalah pernafasan spontan maka hanya dilakukan tindakan resusitasi paru (nafas buatan) saja.

*      Catatan : Khusus untuk bayi yang baru lahir, rasio kompresi, dan nafas buatan adalah 3 : 1, mengingat dalam keadaan normal bayi baru lahir memiliki denyut nadi diatas 120 x/menit dan pernafasan mendekati 40 x/menit. Melakukan RJP yang baik bukan jaminan penderita akan selamat, tetapi ada hal-hal yang dapat dipantau untuk menentukan keberhasilan tindakan maupun pemulihan sistem pada korban diantaranya:
Ø  Saat melakukan pijatan jantung luar suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.
Ø  Gerakan dada terlihat naik turun dengan baik pada saat memberikan bantuan pernafasan.
Ø  Reaksi pupil/manik mata mungkin akan kembali normal.
Ø  Warna kulit korban akan berangsur-angsur membaik.
Ø  Korban mungkin akan menunjukkan refleks menelan dan bergerak.
Ø  Nadi akan berdenyut kembali.

*      Resusitasi Jantung Paru dapat dihentikan apabila: korban pulih kembali.
ü  Penolong kelelahan.
ü  Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih dimungkinkan juga dengan peralatan yang lebih canggih (seperti kejutan listrik).
ü  Jika ada tanda pasti mati.
F.     Pendokumentasian.
·         Mencatat respon pasien.
·         Mencatat reaksi pasien pada saat resusitasi jantung paru.

G.    Komplikasi/ Bahaya yang Mungkin Terjadi.
·         Fraktur iga dan sternum sering terjadi terutama pada orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.
·         Pneumothorax.
·         Hemothorax.
·         Kontusio paru.
·         Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang  terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah hepar/limpa.
·         Emboli lemak.
·         Muntah dan aspirasi.
·         Distensi lambung.

H.    Daftar Pustaka.
Krisanty, Paula, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. CV Trans Info Media: Jakarta.

Eka. 2009. Resusitasi Jantung Paru. Diambil pada 9 Juli 2013 Jam 08.30 di http://ekaediawati.blogspot.com/2009/05/resusitasi-jantung-paru.html.

Eka, Deden. 2011. Resusitasi Jantung Paru. Diambil pada 9 Juli 2013 Jam 10.00 di http://pertolonganpertama-pertolonganpertama.blogspot.com/2011/01/resusitasi-jantung-paru.html.

Dazspecta. 2012. Resusitasi Jantung Paru pada Bayi, Anak, dan Dewasa. Diambil pada 9 Juli 2013 Jam 09.00 di http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2012/03/18/kgd-i-resusitasi-jantung-paru-pada-bayi-anak-dan-dewasa/.

Yani, Sufi. 2012. Resusitasi Jantung Paru Anestesi. Diambil pada 9 Juli 2013 Jam 09. 20 di http://www.scribd.com/doc/79280894/resusitasi-jantung-paru-anestesi.

Wahyu. 2012. Resusitasi Jantung Paru. Diambil pada 9 Juli 2013 Jam 08.00 di http://www.dokterbook.com/2012/05/31/resusitasi-jantung-paru/.




2 komentar:

  1. masih kurang lengkap penjelansan RJP nya,,

    BalasHapus
  2. Menurut saya penjelasan ini sudh cukup untuk di pahami
    thanks buat shere2 ilmunya

    BalasHapus